![]() |
www.eastjava.com |
Tari 'rondhing' dan tari topeng 'gethak' merupakan dua jenis tari tradisional peninggalan budaya leluhur warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Kedua jenis tarian ini juga dijadikan sebagai kesenian tradisional unggulan di Pamekasan. Disamping itu, kedua jenis tari ini juga sudah mendapatkan hak paten dari Menteri Hukum dan HAM sebagai jenis tari tradisional yang merupakan hasil kreasi warga Pamekasan. Tari rondhing ditarikan oleh lima orang. Pada tarian ini tergambar pola baris-berbaris ibarat sebuah pasukan. Oleh karena itu, tari rondhing juga disebut tari baris.
![]() |
www.google.com |
Rondhing ini kan berasal dari "rot" artinya mundur, dan "kot-konding" artinya bertolak pinggang. Jadi tari rondhing ini memang menggambarkan tarian sebuah pasukan bagaimana saat melakukan baris-berbaris.
Nilai filosofis yanng terkandung dalam kedua jenis tari ini, diangkat dari perjuangan masyarakat kota Pamekasan ketika melawan kompeni pada masa penjajahan Belanda dulu.
Sebagaimana tari 'rondhing', tari topeng 'gethak' juga mengandung nilai filosofis perjuangan warga Pamekasan saat berupaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dulu.
Namun meski memiliki nilai filosofis serupa, dalam gerakan tari topeng gethak mengandung makna mengumpulkan massa. Berbeda dengan tari rondhing yang bermakna mengerahkan pasukan. Selain itu, jumlah penari juga berbeda. Tari topeng 'gethak' dimainkan oleh satu hingga tiga orang penari, sedang tari rondhing lima orang penari.
0 komentar:
Posting Komentar